Minggu, 26 Juni 2016

Sad, Beautiful, Tragic. Life.

    Ketika hidup sudah tak sealur dengan pikiran bahkan dengan pilihan kita, rasanya ingin sekali mengaduh kepada sang Ilahi, namun sadarkah? TanpaNya, kita bukan apa-apa. Bangunlah. Hadapai kenyataan.


Ya begitulah kataku. Kata mereka. Kata orang-orang. Disaat kalian sedang dalam masalah hidup yang parah, anggaplah kalian masih dalam proses menuju kedewasaan, saat masalah yang masih saja menjadi bibit sel telur, lalu membesar dan akhirnya lahirlah menjadi seorang bayi dan tumbuh begitu besar, dan boom! Menjadi sebuah boomerang! Hancur sudah semua apa yang sudah kau coba rawat dari seorang bayi kecil tak berdosa hingga seorang dewasa yang tan luput dari dosa.


1. Sel Telur

Masih dalam sebuah proses pembuatan, masih dibilang terlalu kecil namun sebuah langkah yang besar. Begitu juga awal dari permasalahan. Teman, Orang Tua, Guru, bahkan diri saya sendiri seringkali menasihati diri saya sendiri

"Jangan terlalu membesar-besarkan masalah, gak ada gunanya. Kamu sendiri yang sakit."

Ya, aku sendiri yang sakit. Aku tau. Kita semua tau. Tapi justru, dari sel telur ini kita bisa belajar banyak, bagaimana cara belajar mengembangkannya, mau dibesarkan menjadi sebuah parasit? Atau menjadi sebuah kebanggan?


Disaat sel telur ini mulai membuahi sang ovum, lalu jadilah sebuah janin. Menempel. Tak akan lepas dan akan mulai memisahkan diri disaaat memang sudah waktunya tiba.


Begitu juga dengan masalah.



2. Bayi & Beranjak Dewasa


Saat akhirnya, bayi itu lahir, berarti itu sama saja dengan masalah itu yang mulai akan menjadi menghantui hidup anda. Tinggal pilihan kita saja, mau dibesarkan seperti apa?


"Inget, gak usah terlalu dibuat jadi sesuatu yang seharusnya gak ada nilainya." Begitu kata diri saya sendiri tiap kali saya punya masalah serius. Bohong memang kalau saya bilang gak apa-apa dan malah pura-pura asik menonton beranjak dewasanya bayi itu, ya, beranjaknya masalah itu, tinggal pilih saja, mau kalian yang dibuat bingung oleh masalah sendiri atau mau masalah itu yang anda buat bingung?

Dalam mengurus bayi, pasti cobaannya berat, kesabaran yang dibutuhkan bertubi-tubi, rasanya seperti pagi, siang, malammu semua waktumu hanya untuk bayi kecil itu, tangisannya, tertawanya, itu juga milik kita, nah, begitupun dengan masalah, dalam mulai menyelesaikan masalah, pasti kita tau kan, cobaan akan semakin diuji, namun disaat itu juga kita akan menjadi kuat, mental, atau malah jatuh? Kedasar jurang dan tak ditemukan dimanapun.


Saat anak itu mulai beranjak dewasa, sifatnya pasti sudah bak raja. Semua hal yang diinginkan harus terwujud, sebagai orang tua, kepala anda seperti akan meledak, hidup anda akan bercerai-berai, dan anda akan melakukan apapun, asalkan anak itu bahagia.


Begitupun, dengan masalah. Anda akan merasa mabuk, bahkan sampai ingin mati, namun lagi-lagi, anda akan melakukan apapun, untuk membuat masalah itu selesai. Bahkan jika harus ada kebahagiaan yang dikorbankan. Dan didalam tahap ini, masalah hidup anda berarti semakin memberat.


3. Dewasa & Menua


"Saat orang udah dewasa, pasti maunya jadi banyak. Tapi saat itu juga jadi sadar, kalo gak semua hal diraih semudah meraih buah cherry dipohonnya yang bahkan masih perlu usaha." Ya, itu kata-kataku. Berdasarkan beberapa bukti yang aku sudah saksikan juga. Karena saat dewasa ini, semua hal terasa begitu sulit, semuanya terasa begitu pilu, dan membuatmu terasa hilang ditempat berantah.


Klise dan lebay ya? Namanya juga hidup. Hehehehe.

Disaat sudah dewasa ini, masalah berarti sudah bersifat kronis, dan lagi-lagi yang bisa kita lakukan itu... Berusaha. Dari awalpun dari masih menjadi sebuah sel telur, harus ada usaha juga. Tinggal kita yang harus pandai memilih, menentukan semuanya sebaik mungkin. Jangan lelah. Jika perlu menangis, itu wajar. Saya pun pernah menangis semalaman tak henti. Namun berjanjilah, besok jangan menangis lagi!


Bohong ya? Tak apa. Menangis saja. Selama kita yakin, pasti ada jalan. Di masa dewasa ini, masalah yang bahkan semakin runyam, membuat kita semakin kuat dan semakin dekat dengan Sang Kuasa.



Aku bukan motivator, cuman berbagi. Semua orang punya masalah, tergantung bagaimana menyikapinya. Kadang pasti kalian mikir..


"Kenapa sih harus gue? Gak ada apa selain gue yang dikasih masalah berat banget?"

Ya. Kata-kata itu sering banget muncul dipikiranku. Menghantuiku. Menakuti hari-hariku. Mengutuk keinginanku untuk bahagia. Tapi, aku coba sabar, dan memang harus. Kita berpikiran seperti itu karena yang kita bandingkan selama ini adalah orang-orang diatas kita, coba saja sekali, lirikkan pandanganmu kebawah, tontoni rakyat yang tersiksa, jauh daripada kita yang bahkan untuk makan pun tak punya.


Sedih memang...



Salam semangat!


Mohon do'a ya untuk semua masalah. Segitu dulu.

1 komentar: