Rasanya baru aja bahagia, tapi lagi-lagi harus direnggut lagi. Rasanya baru kemarin aku mulai tersenyum lagi, sekarang aku harus menangis lagi. Rasanya baru kemarin aku mulai semangat lagi, sekarang aku sudah tak ada keinginan hidup lagi. Ironi memang. Tapi kenyataan memang sepahit itu. Tak masalah, yang terpenting, aku sudah diberikan kesempatan itu lagi.
Hati terasa ditikam ribuan belati, tak berdarah namun rasanya begitu perih. Tak kuasa berkata-kata, dan air matalah saksinya. Tuhan, aku tahu, aku ini kuat. Lebih kuat dari janji-janjiku padamu, aku hanya harus percaya bahwa aku bisa, dan aku harus bersiap karena pada akhirnya pasti aku akan tetap sendiri. Menyusuri dunia yang kosong ini. Penuh kefanaan dan nafsu belaka. Ya Tuhan, mengapa rasanya begitu sakit? Aku tak kuasa menahannya lagi, ingin kuluapkan tangisanku hingga terbentuklah lautan tangisan hasil jeritan hatiku. Ingin kutunggangi kuda tuk pergi ke langit yang elok dan lupakan segala kesakitan dari kefanaan ini.
Sincerely, Orang yang telah kehilangan(lagi), Zira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar