Kamis, 02 Juni 2016

Jiwa dan Matahari

  Aku duduk sendiri. Termenung dengan ribuan pikiran yang menghantuiku. Ingin menyudahi, tapi rasanya berimajinasi itu indah sekali. Rasanya seperti disentuh oleh Sang Empunya, langsung kedalam jiwa terdalamku. Aku senang, dan aku berterimakasih telah diberikan Nikmat Berfikir oleh Allah SWT. Sang penguasa dunia dan akhirat. Begitu berat masalah yang perlu ku selesaikan, dan begitu banyak tangisan dalam prosesnya. Namun, lagi-lagi aku hanya bisa bersyukur. Sudah terlalu sering, aku menangis dan meragukan ke agungan sang Maha Kuasa.

  Menulis adalah hobiku. Bukan sesuatu seperti kewajiban, namu kebutuhanku. Disaat sedih, aku pasti menumpahkannya dalan tulisanku, tulisan yang masih jauh dari kesempurnaan, masih perlu belajar dan diperbaiki. Aku menulis dengan hati dan spontanitas, oleh karena itu seringkali aku melupakan peraturan menulis yang benar dan baik, karena sejatinya, aku menulis karena aku menyukainya dan karena, menulis membantuku hidup. Dengan pena, aku menuliskan perjalanan hidupku yang penuh drama ini. Dan sekarang, dengan kemajuan teknologi, aku menuliskannya dengan keyboard, tanpa perlu susah payah lagi menghapus coretan penaku, jika aku tau-tau salah menuliskan kata. Aku suka seni. Namun aku juga tak tahu dan tak yakin bahwa aku ada bakat didalamnya. Menurutku, ini bukan bakat, dan pasti semua orang memiliki keahlian menulis, hanya saja perlu dilatih dan harus percaya diri. Sama halnya denganku, aku pun masih berlatih, dalam menulis dan menumbukan rasa percaya diriku.

   Terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membaca blogku yang sangat random dan gak jelas ini. Terimakasih sudah menemaniku dan menjadi temanku dalam kesedihan maupun kesenangan. Kulukiskan bahagiaku dan sedihku serta kuluapkan segalanya dalam diaryku ini! Terimakasih. Aku mencintai kalian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar