Jiwanya yang sehalus kapas
Selembut sutra dari surga
Seharum mawar yang bermekaran
Namun...
Aku tak mampu lagi melepaskan sentuhanku
Seperti ada magnet yang terhubung diantara kami
Magnet kehidupan yang berakar dari cinta
Beribu kali kucoba lepaskan namun selalu gagal
Energiku terasa habis dibuatnya, jiwaku terasa ikut terbakar, takut akan keindahan jiwanya yang membuatku hatiku buta, membuat jiwaku lumpuh, membuat hidupku tak normal
Sesak kurasa didada, menahannya hingga luapan air mata jadi korbannya
Segumpalan amarah ku tahan, dengan hati mengeras dan tak berdaya
Kuasa Tuhan macam apa ini?
Mengapa aku tak kuasa tuk berpindah?
Mengapa aku tak kuasa berjalan dari roda kehidupan yang tak manusiawi ini?
Apa aku akan terus terikat disini?
Menyaksikan tubuhku, jiwaku, semuanya hancur satu persatu
Membiarkan angin menghempaskannya kemanapun
Seperti yang dilakukannya, menghempaskan perasaanku ke arena perang nan berbahaya
Apakah aku hanya akan menyaksikannya?
Tak ada jawaban bahkan hingga saat ini,
Hingga sungai kehidupan mengering..
Dan panas matahari terasa dingin...
Balqis Fauzira Adawinsa Putri, May 31st 2016, 8:17 PM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar