Semakin lama, aku semakin takut untuk mencinta.
Saat ada orang lain menunjukan perasaannya padaku, aku selalu mendorong mereka pergi, karena luka di masa lalu itu tak kunjung sembuh, masih membekas dan semakin terasa perih.
Aku takut justru rasa itu semakin memburuk jika aku membuka diri pada orang lain.
Aku hanya memfokuskan segalanya pada hal yang aku harus raih, seperti pendidikan. Cinta hanya aku ekspresikan kepada idolaku, keluargaku, temanku, sampai kepada diriku sendiri.
Sejatinya, sebelum kita mencintai seseorang, kita harus bisa mencintai diri sendiri dahulu. Menghargai perasaan sendiri, juga memperlakukan diri sendiri sebaik mungkin. Disaat iming-iming cinta hanya ditujukan kepada lawan jenis, seringkali kita lupa bahwa diri kita terbengkalai sendirian, tak ada yang memperhatikan, bahkan barang menengok sedikitpun tak pernah.
Jadi, mencintai diri sendiri itu adalah kewajiban yang selalu kita lupakan dan sesuatu yang harus kita lakukan mulai sekarang.
Kalian tahu kan rasa sakit yang tak kunjung hilang? Semakin kalian mencoba menyembuhkannya, semakin parah juga hasilnya. Aku mencoba tegar dan melakukan banyak hal namun selalu gagal. Hasilnya nihil.
... Dan sekarang, rasa sakit ini semakin membunuhku.