Sabtu, 11 Maret 2017

Coretan Kecil

Aku lelah berpura-pura.
Seolah hati ini sanggup, menanggung luka pedih ini seorang diri.
Diri ini bukan pahlawan super,
Bahkan seorang pahlawan pun akan tetap merasakan pilu dihatinya.
Hati ini bukan baja,
Mungkin memang terlihat kuat, namun sebenarnya rapuh.

Kau tersenyum seolah tak pernah ada yang terjadi,
Kau memandangku seolah tau aku rapuh, tapi tak berbuat apa-apa.
Kau mengetahuinya,
Rasa sakit yang kau timbulkan begitu dalam itu.
Keserakahanmu akan nafsu setan itu, kau menyadarinya.
Tapi kau hanya diam, seolah kau tak pernah mengingkari apapun.


Air mata tak pernah menyelesaikan semuanya,
Sebanyak apapun aku menangis, tak pernah menyudahi apapun.
Kau minta aku untuk berhenti,
Tapi kau pun tak pernah berusaha untuk menghentikannya.
Kau yang memulai, lantas mengapa harus aku yang menghentikannya?


Pernahkah sedetik pun, kau peduli dengan perasaan ini?
Perasaan yang dengan tak tahu malunya, kau renggut lalu kau buang entah dimana itu.
Perasaan yang kau buat melayang-layang, lalu kau lemparkan dengan sadisnya.
Perasaan yang hanya luka kau tinggalkan disitu,
Namun perasaan yang selalu merindukan sang perusak, meski hanya ada luka disitu.


Kau anggap aku mendramatisir,
Tapi dimana semua usahamu itu?
Usaha yang menbuat aku goyah awalnya.
Usaha yang hanya bualan semata.
Apakah semua itu telah hilang tertelan semua kebusukanmu?


Itu bukan cinta, tapi hanya nafsu semata.
Dan kau takkan pernah bisa memperbaiki semuanya,
Karena kau memang merusaknya dengan sengaja.


Terus saja, lakukan ini. Entah dengan sayatan atau langsung dengan tusukan.
Sakiti tanpa ampun. Lakukan semuanya semaumu.

Hanya jangan pernah lupa, semua yang kita tanam adalah yang kita tuai.